Sabtu, 08 Oktober 2011

SOSIOLOGI


SOSIOLOGI

SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN

Sebelumnya sebaiknya kita tahu apa yang dimaksud dengan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan  yang tersusun secara sistematis dengan meng-gunakan kekuatan pikiran. Jadi sosiologi memiliki karakteristik keilmuan, yang disusun secara sistematis dan menggunakan kekuatan pikiran serta dapat dikontrol oleh setiap orang. Sehingga sebagai ilmu pengetahuan sosiologi memiliki unsur-unsur sebagai berikut :
Ø  Pengetahuan.
Ø  Tersusun secara sistematis.
Ø  Menggunakan pemikiran.
Ø  Dapat di kontrol.

CIRI CIRI SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN

Adapun ciri-ciri dari sosiologi sebagai sebuah ilmu pengetahuan adalah sebagai berikut:
Sosiologi bersifat empiris, yang artinya sosiologi didasari pada hasil observasi, tidak spekualif, dan hanya menggunakan akal sehat.
Sosiologi bersifat teoritis, yang artinya sosiologi berusaha menyusun abstraksi (kerangka dari unsur yang didapat dari observasi) hasil observasi, yang disusun secra logis serta bertujuan menjelaskan hubungan sebab akibat.
Sosiologi bersifat kumulatif, teori-teori sosiologi didasari teori-teori sebelumnya, dalam artian memperbaiki dan lain-lain.
 Sosiologi bersifat non-etis, jadi sosiologi tidak memperhitungkan baik buruk fakta, tetapi menjelaskan fakta tersebut.

SEJARAH SOSIOLOGI

Di mulai dari perkembangan sosiologi di Eropa, awalnya sosiologi adalah filsafat sosial. Ilmu inin membahas masyarakat secara menyeluruh. Menurut Berger sosiologi berkembang menjadi ilmu karena adanya ancaman terhadap tatanan sosial. L. Layendecker mengiditenfikasi ancaman tersebut meliputi:
¯  Terjadinya revolusi industri dan revolusi Prancis.
¯  Tumbuhnya kapitalisme akhir abad ke-15.
¯  Perubahan sosial-politik.
¯  Perubahan akibat gerakan revormasi oleh Martin Luther.
¯  Menikkatnya invidulisme.
¯  Berkembang kepercayaan pada diri sendiri.
Ancaman ini menyebabkan perubahan jangka panjang dan menurut Auguste Comte, perubahan ini ada yang bersifat posif dan negatif. Karena itu A.Comte menyarankan semua penelitian masyarakat dijadikan suatu ilmu yang berdiri sendiri. Sehingga ia disebut sebagai Bapak Soiologi. Namun sosiologi baru menjadi sebuah ilmu setelah Emile Durkheim mengembangkan metologi sosiologi.dan setelah buku dari Herbert Spencer terbit, sosiologi kemudian berkembang dengan pesat ke seluru dunia.
Sedangkan di Indonesia telah berkembang sejak zaman dahulu, walaupun tidak sebagai ilmu pengetahuan. Sri Paduka Mangkunegoro IV telah memasukkan unsur tata krama antar manusia dalam ajaran Wulang Reh. Selanjutnya Ki Hajar Dewantara banyak mempraktikan konsep-konsep penting sosiologi dalam proses pembejalajaran di Taman Siswa. Hal ini juga dapat kita selidiki dari berbagai sumbar tentang Indonesia. Dan sekolah tinggi hukum di Jakarta pada waktu itu satu-satunya lembaga yang mengajarkan mata kuliah sosiologi. Kemudian setelah kemerdekaan, sosiologi berkem-bang secara signifikan. Soenario Kolopaking yang pertama kali memberikan kuliah sosiologi. Sedangkan untuk buku tentang sosiologi pertama kali di terbitkan oleh Djody Gondokusumo, kemudian muncul kembali buku yang diterbitkan Bardosono. Dan begitu seterusnya banyak buku tentang sosiologi yang bermunculan baik hasil karya orang asli Indonesia atau terjemahan, salah satunya buku hasil karya Selo Soemardjan, serta muncul juga fakultas sosiologi dan politik di berbagai universitas di Indonesia.

REALITAS SOSIAL

Reakitas sosial adalah pola-pola hubungan masyarakat yang dapat menciptakan keadaan yang normal atau keadaan yang tidak normal.Peter Berger dan Thomas Luckman dalam bukunya mengemukakan bahwa realitas sosial adalah kualitas yang berkaitan dengan fenomena yang kita anggap berada diluar kemauan kita. Selain itu sebuah realitas baru bisa terbentuk karena adanya interpretasi yang berbeda secara kolekrif. Dan proses inin disebut ekternalisasi dan proses ini menyebabkan perubahan norma pada masyarakat. Menurut Berger, masyarakat adalah produk manusia, yang tak hanya terbentuk dari masyarakat, tetapi sadar dan tidak, mencoba mengubah masyarakat, sehinnga munculnya masalah sosial. Sehingga konsep ini sebagai alat analisis mencari faktor sebuah masalah sosial, sehingga dapat dicari solusi dan pemecahannya.      


  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar