Sabtu, 08 Oktober 2011

cerpen


PERSIAPAN LOMBA

Ulangan semester genap telah usai, semua siswa SD Nusa Bangsa mendapat nilai yang memuaskan, bahkan beberapa dari mereka mendapat nilai yang sangat baik. Kini para siswa bekerja bakti bersama untuk membersihkan lingkungan sekolah karena rencananya akan diadakan acara perpisahan bagi para siswa kelas 6. Para siswa sangat antusias menyambut hal tersebut, salah satu dari mereka adalah Ani, Citra, Lusi, Dewi dan Bunga. Pada saat acara perpisahan nanti, rencananya juga akan diadakan beberapa lomba, seperti lomba mengarang, melukis, menari Bali atau dance, dan lain-lain bagi siswa kelas 3, 4 dan 5.
Dua minggu sebelum acara dilaksanakan, para siswa dari kelas 3, 4 dan 5 diberikan waktu untuk berunding, untuk memilih perwakilannya di masing-masing lomba, karena lomba-lomba yang akan diadakan bersifat wajib bagi siswa kelas 3, 4 dan 5. Ani, Citra, Lusi, Dewi dan Bunga mendapat tugas untuk mewakili lomba menari Bali atau dance, karena permintaan dari teman-temannya.
Sepulang sekolah mereka berunding kembali mengenai persiapan-persiapan untuk lomba.
“O ya… teman-teman kita sebaiknya memilih lomba menari Bali atau dance ?” tanya Bunga kepada Ani, Citra, Lusi dan Dewi.
“Sebaiknya kita menari Bali saja.” jawab Dewi dengan semangat.
“Ya… aku setuju.” tambah Citra.
Namun pendapat berbeda muncul dari Ani dan Lusi.
“Aku kurang setuju dengan saran dari Dewi.” kata Ani.
“Mengapa demikian ? bukannya menari Bali itu sangat bagus dan banyak manfaatnya, selain itu kita juga bisa belajar tentang budaya Bali lewat tarian Bali.” kata Dewi.
“Memang menari Bali sangat bagus dan banyak memiliki manfaat, tapi masalahnya aku tidak bisa menari Bali.” jawab Lusi.
“Ah… itu soal gampang. Kamu bisa belajar meneri Bali di rumahku, ibuku kan guru tari Bali” ajak Citra.
“Mudah apanya, waktu yang tersediakan sangat terbatas !” kata Lusi.
“ Ya…kita ikuti dulu saran Dewi, untuk menari Bali, nanti jika kita tidak bisa menari Bali, baru kita coba dance. Bagaimana, apa kalian setuju ?” tanya Bunga pada Ani, Citra, Lusi dan Dewi.
Ani dan Lusi akhirnya mengalah dan menerima saran dari Bunga, namun setelah beberapa hari latihan mereka belum bisa menguasai tarian yang ingin mereka tarikan. Setelah latihan usai mereka berunding kembali mengenai keputusan yang telah mereka ambil.
“Eh… teman-teman, aku gak yakin bisa menguasai tarian ini dalam waktu kurang dari dua minggu !” kata Ani ingin menyerah.
“ Iya… aku juga gak yakin.” tambah Lusi.
“Aduh gimana donk, waktunya tinggal lagi dikit, dan Ani sama Lusi masih belum bisa, aduh aku bingung banget ?” tanya Citra, sedikit panik.
Tiba-tiba Kak Lina dan Kak Sekar datang menghampiri mereka.
“Hei… lagi ngapain, kok keliatannya kalian lagi kebingungan ?” tanya Kak Sekar.
“Ini lo kak, kami bingung mengenai lomba di acara perpisahan nanti.” jawab Bunga.
“Memangnya kalian bingung kenapa ?” tanya Kak Sekar lagi.
“ Gini lo kak, kami bigung karena Ani sama Lusi pengen ikut lomba dance, tapi Dewi sama Citra pengen ikut lomba Meneri Bali.” papar Bunga.
“ Ya udah, terus kenapa, tinggal dirundingkan aja, selesai deh masalahnya !” kata Kak Lina.
“Gimana mau selesai, masalahnya kami dah milih buat ikut lomba menari Bali, tapi Ani sama Lusi masih belum bisa, dan waktunya udah mepet banget.” jawab Citra dengan jelas.
“Kalian kan bisa milih lomba dance. Bukannya lomba ini bisa milih ikut lomba menari Bali atau dance !” saran Kak Lina.
“Memang kami berempat sempat berfikiran begitu juga, tapi Dewi tetep ngotot pengen ikut lomba menari Bali” jawab Bunga.
“Ya udah… Wik kamu ikuti dulu saran teman-teman kamu.” Kata Kak Lina.
“ Ehm… gimana ya, tapi keliatannya dance tu sulit banget.” jawab Dewi.
“ Ah… itu gak bener kok, kalau kamu mau berusaha kamu pasti bisa, karena itu kamu coba dulu, dan dance itu gak sulit kok!” ajak Kak Sekar.
“Oke deh. Aku akan coba, ya udah teman-teman aku setuju dengan saran kalian.” Kata Dewi.
Akhirnya mereka sepakat memilih lomba dance dengan bantuan dari Kak Lina dan Kak Sekar. Latihan demi latihan di mulai, latihan pada hari pertama dan hari kedua dilakukan di rumah Bunga, tapi pada hari kedua latihan, setelah beberapa lama, Lusi belum juga datang.
“Kring……!” terdengar suara telepon.
“Teman-teman tunggu sebentar ya, ada telepon.” kata Bunga.
“Ya, gak apa-apa.” jawab Ani, Citra dan Dewi.
Mereka menunggu beberapa lama, hingga Bunga selesai menerima telepon.
“Bunga, dari siapa telepon tadi ?” tanya Ani.
“Dari Lusi katanya dia sakit dan gak bisa ikut latihan.” jawab Bunga.
“Pantas saja, tadi Lusi gak keliatan di sekolah.” kata Dewi.
“Lalu latihannya gimana donk ?” tanya Ani.
“Gak apa-apa, kita tunda dulu latihannya, sampai Lusi sembuh.” jawab Bunga.
Latihan ditunda selama empat hari, hingga Lusi sembuh.
{{{
Kini latihan dimulai kembali di rumah Lusi, namun kejadian yang tidak diinginkan terjadi.
“Eh… teman-teman aku minta maaf banget !” Bunga datang terlambat dengan nafas tersengal-sengal.
“He…! Kamu kenapa, pakek acara minta maaf segala ?” tanya Citra heran.
“ Ya…pokoknya aku minta maaf !” kata Bunga.
“ Ya minta maafnya karena apa ?” tanya Citra lagi.
“Aduh gimana donk, aku menghilangkan kaset lagu untuk dance nanti.” jawab Bunga.
“Ah... kamu jangan bercanda deh…” kata Ani tidak percaya.
“Gak aku gak bercanda, ini beneran kok.” kata Bunga.
“Oh…jadi itu beneran !” kata Ani tidak percaya.
“Iya, aku gak bohong, kasetnya bener-bener hilang.” jawab Bunga.
“Apa…? Kok bisa hilang, memang kasetnya kamu taruh dimana ?” tanya Dewi.
“Seingetku, kasetnya aku taruh diatas rak tv, tapi pas mau ku ambil, kasetnya udah gak ada.” jawab Bunga.
“Mungkin nyelip gak ?” kata Dewi.
“ Gak ! bahkan itu kaset udah aku cari keliling rumah tapi tetep gak ketemu.” jawab Bunga kebingungan.
“Ya udah, kita minta aja lagi, kaset yang sama kayak gitu, sama Kak Sekar dan Kak Lina” usul Lusi.
Merekapun meminta kaset yang sama kepada Kak Sekar dan Kak Lina. Namun setelah seharian mereka mencari kaset tersebut, mereka tidak bisa menemukannya, sehingga mereka menyerah. Tetapi kejadian yang menguntungkan terjadi tanpa disengaja, Ani dan Lusi mendapat kaset lagu tersebut sehingga lomba bisa diikuti keesokan harinya. Lombapun dilaksanakan, dan kelompok mereka mendapat juara pertama dalam lomba menari Bali atau dance. Bagi mereka lomba kali ini menjadi lomba dan pengalaman yang sangat berkesan dan menyenangkan.

{{{

Tidak ada komentar:

Posting Komentar